Membuat Lubang Biopori Massal di Lingkungan SMPN 1 Bobotsari: Solusi Banjir

SMPN 1 Bobotsari meluncurkan inisiatif masif pembuatan Lubang Biopori di seluruh area sekolah sebagai upaya mitigasi banjir dan konservasi air tanah. Program edukasi lingkungan ini tidak hanya bertujuan praktis, tetapi juga melibatkan siswa secara langsung dalam solusi mengatasi masalah ekologis di lingkungan mereka.

Aksi ini berawal dari kesadaran akan masalah genangan air yang sering terjadi saat musim hujan. Lubang Biopori dipilih karena merupakan teknologi sederhana namun efektif. Lubang resapan ini meningkatkan daya serap tanah secara signifikan, mencegah air hujan langsung mengalir ke permukaan.

Sebelum memulai penggalian, siswa diberikan pelatihan teknis tentang cara membuat biopori yang benar. Mereka diajari alat yang aman, kedalaman ideal lubang (sekitar 1 meter), dan diameter yang sesuai. Edukasi ini memastikan setiap lubang berfungsi maksimal sebagai sumur resapan mini.

Siswa bekerja dalam kelompok, menargetkan area-area impermeable seperti halaman beraspal dan sekitar selokan. Setiap kelompok bertanggung jawab atas beberapa titik, menanamkan rasa kepemilikan. Partisipasi aktif ini mengubah teori Lubang Biopori menjadi praktik nyata konservasi di lapangan.

Setelah digali, setiap Lubang Biopori diisi dengan sampah organik, seperti daun kering dan sisa ranting. Sampah organik ini berfungsi sebagai makanan bagi biota tanah, yang kemudian akan menciptakan pori-pori alami, mempercepat proses penyerapan air ke dalam tanah.

Program ini terbukti memberikan dampak positif ganda. Selain mengurangi genangan air dan potensi banjir, lubang-lubang ini juga berfungsi sebagai tempat pengomposan. Limbah organik sekolah dapat dikelola secara mandiri, menghasilkan kompos yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman hias.

Kepala sekolah menekankan bahwa Lubang Biopori adalah bagian dari kurikulum living laboratory. Siswa dapat mengamati langsung proses biologis dan hidrologis yang terjadi, menghubungkan pelajaran IPA dengan kondisi nyata lingkungan mereka, menjadikannya pengalaman belajar yang kontekstual.

Sekolah berencana memperluas gerakan ini ke lingkungan sekitar, mengajak warga desa untuk mengaplikasikan teknologi biopori di rumah masing-masing. SMPN 1 Bobotsari berkomitmen menjadi pionir perubahan lingkungan, menunjukkan kepemimpinan siswa dalam advokasi isu-isu lingkungan.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa